No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Hukum & Kriminal

Santri Tewas: Warga Resah, Ponpes Manjung Diminta Tutup

Erwin by Erwin
23 Desember 2025 - 09:24
in Hukum & Kriminal
0

Keresahan Warga Desa Manjung: Pengawasan Santri dan Kasus Kematian yang Meresahkan

Kehidupan di Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri, belakangan ini diwarnai oleh gelombang keresahan di kalangan warganya. Akar masalahnya berpusat pada Pondok Pesantren (Ponpes) Santri Manjung, yang menurut penuturan warga, menunjukkan kelemahan signifikan dalam hal pengawasan terhadap para santri. Kekhawatiran ini semakin memuncak dengan adanya laporan mengenai kejanggalan dalam kematian salah seorang santri, meskipun pihak kepolisian telah turun tangan untuk melakukan penyelidikan mendalam. Warga pun menyuarakan harapan agar aktivitas pondok pesantren dapat dihentikan sementara waktu sampai kasus ini tuntas demi menjaga ketertiban dan keselamatan seluruh santri.

Lemahnya Pengawasan, Celah Masalah yang Terbuka

Keresahan warga Desa Manjung terhadap Ponpes Santri Manjung bukanlah isu yang baru muncul. Sejak lama, mereka telah merasakan adanya ketidakmaksimalan dalam sistem pengawasan yang diterapkan di pondok pesantren tersebut. Salah seorang warga yang memilih untuk tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kondisi ini berdampak negatif bagi lingkungan sekitar.

Menurut pengakuannya, para santri kerap terlihat bebas keluar masuk area pondok, bahkan hingga larut malam. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi warga, terutama terkait potensi gangguan keamanan. Lebih lanjut, ia juga membeberkan adanya laporan mengenai dugaan pencurian yang dilakukan oleh beberapa santri terhadap barang milik warga.

“Pengawasannya sangat kurang,” ungkap warga tersebut. “Contoh lain ada warga yang punya ikan, tapi banyak yang diambil.” Pernyataan ini menggambarkan betapa longgarnya kontrol di dalam pondok pesantren, yang berujung pada dampak langsung bagi kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar. Kebebasan keluar masuk yang tidak terkontrol dan potensi tindakan kriminal seperti pencurian ini tentu saja menciptakan rasa tidak aman di kalangan warga.

Misteri Kematian Santri, Pemicu Keresahan yang Makin Mendalam

Situasi yang sudah menimbulkan keresahan ini semakin diperparah dengan adanya peristiwa kematian salah seorang santri di pondok pesantren tersebut. Kabar mengenai kejanggalan dalam kematian santri ini sontak menyebar dan menambah kekhawatiran warga. Informasi ini sempat memicu rencana warga untuk mendatangi pondok pesantren guna menuntut penjelasan. Namun, rencana tersebut urung dilaksanakan setelah pihak kepolisian turun tangan dan memulai proses penyelidikan.

Baca Juga  Mencabuli Anak di Bawah Umur Pejabat Pertamina Batam, Teuku Nazar Mulia. Penasehat Hukum: Terdakwa Mengakui Perbuatannya

“Warga itu resah mengetahui hal itu. Ibu korban kan juga asli Manjung, saat ini domisili di Jatiyoso Karanganyar,” jelas warga tersebut, mengindikasikan bahwa kasus ini memiliki kedekatan emosional dengan komunitas lokal. Keterlibatan ibu korban yang merupakan warga asli desa semakin memperkuat rasa keprihatinan dan tuntutan akan kejelasan.

Peristiwa meninggalnya seorang santri yang dianggap janggal ini semakin memperkuat argumen warga mengenai perlunya pengawasan yang lebih ketat di pondok pesantren. Mereka berpendapat bahwa jika pengawasan dilakukan secara maksimal dan efektif, peristiwa tragis semacam ini seharusnya dapat dihindari.

Kronologi Kejadian Penganiayaan yang Berujung Maut

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, perlu dipaparkan kronologi kejadian yang berujung pada kematian santri tersebut. Insiden penganiayaan ini dilaporkan terjadi di salah satu kamar pondok pada hari Sabtu, 13 Desember 2025, menjelang waktu maghrib.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para pelaku, tindakan penganiayaan tersebut dipicu oleh motif yang sangat sederhana, yaitu korban diduga enggan untuk mandi dan mencuci pakaiannya sendiri. Sikap yang dianggap membangkang ini berujung pada tindakan kekerasan fisik yang fatal.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian tubuhnya, meliputi dada, kepala, perut, kaki, dan tangan. Para pelaku mengaku melakukan tindakan penganiayaan tersebut hanya dengan menggunakan tangan kosong, tanpa bantuan senjata atau alat lainnya.

Setelah mengalami kekerasan fisik yang parah, korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, upaya penyelamatan nyawa tersebut sayangnya tidak membuahkan hasil. Korban dinyatakan meninggal dunia pada hari Senin, 15 Desember 2025, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan juga meningkatkan keresahan di kalangan warga Desa Manjung.

Baca Juga  Somasi Kedua: Kuasa Hukum Korban Boiyen Ungkap Kebuntuan

Harapan Warga: Penutupan Sementara Demi Keamanan dan Ketertiban

Menyikapi seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi, warga Desa Manjung memiliki harapan yang jelas. Mereka mendesak agar aktivitas Pondok Pesantren Santri Manjung dapat ditutup sementara waktu. Tuntutan ini bukan tanpa alasan, melainkan didasari oleh keinginan untuk menjaga ketertiban umum dan yang terpenting, demi keselamatan seluruh santri yang saat ini berada di pondok tersebut.

“Warga juga berharap ponpes itu ditutup. Setidaknya sampai proses kasus ini selesai. Kasihan juga santrinya,” pungkas warga tersebut. Permohonan ini mencerminkan kepedulian warga terhadap kondisi para santri yang mungkin saja ikut terpengaruh oleh situasi yang tidak kondusif ini. Penutupan sementara diharapkan dapat memberikan ruang bagi pihak berwenang untuk menyelesaikan investigasi secara tuntas tanpa adanya potensi gangguan atau hambatan lebih lanjut, serta memastikan bahwa keamanan dan kesejahteraan para santri benar-benar terjamin.

Editor: Riko A Saputra

Erwin

Erwin

Baca Juga

Hukum & Kriminal

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
Hukum

Warisan Nenek Elina: Sahkah Jual Tanah Tanpa Izin Semua Ahli Waris?

30 Desember 2025 - 22:53
Hukum & Kriminal

Hellyana Tunda Pemeriksaan, Pelapor Ijazah Palsu Wagub Akui Ditawari Uang

30 Desember 2025 - 22:39
Hukum & Kriminal

Podcast Berlebih: Kuasa Hukum Peringatkan Bumerang Hukum Kasus Insanul Fahmi

30 Desember 2025 - 20:13
Kriminal

Staycation Mewah Berujung Penjara: Rp 117 Juta Salah Transfer

30 Desember 2025 - 19:59
Hukum & Kriminal

Buronan Narkoba DWP 2025 Menyerah: Fakta Mengejutkan Terkuak

30 Desember 2025 - 19:46
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In