Kebijakan Operasional Angkot di Kota Bogor Selama Libur Nataru: Tetap Berjalan Normal
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengambil keputusan strategis terkait operasional angkutan kota (angkot) selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berbeda dengan kebijakan yang mungkin diterapkan di wilayah lain, Pemkot Bogor memastikan bahwa angkot di Kota Bogor akan tetap beroperasi seperti biasa, tanpa adanya pembatasan khusus. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan karakteristik lalu lintas dan kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah perkotaan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, menjelaskan bahwa kebijakan larangan atau pembatasan operasional angkot selama Nataru cenderung lebih relevan diterapkan di daerah-daerah yang secara langsung berdekatan dengan destinasi wisata utama atau area yang memiliki potensi tinggi menimbulkan kepadatan lalu lintas yang signifikan.
“Mungkin kebijakan seperti itu lebih cocok diterapkan jika berada di wilayah yang berdekatan langsung dengan destinasi wisata seperti di daerah Puncak. Namun, untuk di Kota Bogor sendiri, kondisi lalu lintasnya cenderung normal seperti hari-hari biasa meskipun sedang libur,” ujar Sujatmiko pada Sabtu (13/12/2025).
Ia lebih lanjut menegaskan bahwa berdasarkan analisis dan pengalaman sebelumnya, kondisi lalu lintas di Kota Bogor selama periode Nataru tidak menunjukkan perbedaan drastis dibandingkan dengan libur panjang lainnya. Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada alasan mendasar untuk memberlakukan pembatasan operasional angkot yang dapat mengganggu aktivitas warga dan pengguna jasa transportasi publik.
Meskipun demikian, Dinas Perhubungan Kota Bogor tidak lantas berdiam diri. Pihaknya tetap sigap dalam menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna mengurai potensi kemacetan yang mungkin timbul. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus transportasi dan kenyamanan masyarakat selama masa liburan tersebut.
Personel Dishub Dikerahkan untuk Mengurai Kemacetan
Sebagai bagian dari strategi antisipasi, Dinas Perhubungan Kota Bogor akan mengerahkan sebanyak 120 personel yang akan ditugaskan dan disiagakan di sejumlah titik-titik yang telah diidentifikasi sebagai area rawan kemacetan. Penempatan personel ini akan dilakukan secara terpadu bersama dengan aparat kepolisian.
“Kami akan menurunkan total 120 personel. Tugas kami adalah membantu aparat kepolisian dalam menjaga kelancaran lalu lintas, sehingga kami akan berkoordinasi dan bergabung dengan mereka di lapangan,” jelas Sujatmiko.
Penempatan personel Dishub ini akan difokuskan pada lokasi-lokasi yang diprediksi akan mengalami peningkatan volume kendaraan dan kepadatan arus lalu lintas. Salah satu area prioritas adalah Jalan Kapten Muslihat, yang juga mencakup kawasan sekitar Alun-alun Kota Bogor. Area ini seringkali menjadi titik pertemuan aktivitas masyarakat, terutama saat libur panjang.
Selain itu, fokus pengaturan lalu lintas juga akan sangat ditekankan di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda. Di kawasan ini, Pemkot Bogor akan terus mengoptimalkan penggunaan layanan angkutan lokal yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan mobilitas warga.
Menurut Sujatmiko, pola pengamanan lalu lintas yang akan diterapkan selama Nataru ini tidak akan jauh berbeda dengan strategi yang telah berhasil diterapkan pada periode libur panjang sebelumnya. Pendekatan yang sama akan digunakan untuk memastikan efektivitas pengaturan lalu lintas.
“Kami juga akan tetap menerapkan pengaturan di Jalan Juanda, di mana kami masih mengandalkan layanan angkutan lokal. Perbedaan utamanya hanya pada momennya saja, yakni libur panjang seperti saat ini, namun secara operasionalnya tidak ada perubahan signifikan dari biasanya,” terangnya.
Dukungan Keamanan di Tempat Ibadah
Selain fokus pada pengaturan lalu lintas di jalan raya, Dinas Perhubungan Kota Bogor juga memberikan perhatian khusus pada kelancaran dan keamanan kegiatan perayaan Natal. Sejumlah personel Dishub akan disiagakan di sekitar gereja-gereja yang ada di wilayah Kota Bogor.
Langkah ini diambil untuk mendukung umat Kristiani yang akan melaksanakan ibadah Natal, memastikan mereka dapat beribadah dengan tenang dan aman. Kehadiran personel Dishub di lokasi-lokasi ibadah akan membantu mengatur arus kendaraan dan pejalan kaki, sehingga tidak mengganggu jalannya perayaan.
“Kami juga akan memastikan adanya personel yang disiagakan di gereja-gereja. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan dukungan penuh demi kelancaran dan keamanan seluruh rangkaian perayaan Natal bagi umat Kristiani di Kota Bogor,” tutup Sujatmiko. Dengan demikian, Kota Bogor menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas transportasi dan keamanan, sembari tetap menghormati tradisi dan kebutuhan mobilitas masyarakat selama periode libur Nataru.
















