Siswi Indramayu Berjuang Melawan Tumor Pembuluh Darah, Pemerintah Daerah Berikan Dukungan Penuh
Indramayu, Indonesia – Kisah Keysa Agustina, seorang siswi berusia 14 tahun dari Desa Widasari, Kabupaten Indramayu, telah menarik perhatian publik. Kondisi tumor pembuluh darah yang menggerogoti lutut kaki kirinya kian memburuk, menghadirkan tantangan serius bagi aktivitas sehari-hari gadis muda ini. Menyadari urgensi situasi, pemerintah daerah setempat kini bergerak cepat untuk memastikan Keysa mendapatkan perawatan medis terbaik yang layak ia terima.
Perhatian Penuh dari Pihak Berwenang
Pada Jumat, 12 Desember 2025, sebuah kunjungan penting dilakukan oleh Camat Widasari, Mohamad Hidayat, yang didampingi oleh Danramil 1606/Tukdana dan Kuwu Widasari. Mereka mendatangi kediaman Keysa di Blok Karang Baru, Desa Widasari, untuk memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan oleh Keysa dan keluarganya. Lebih dari sekadar kunjungan simpati, pertemuan ini juga menjadi ajang koordinasi intensif guna memperlancar proses rujukan Keysa ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
Mohamad Hidayat menjelaskan bahwa Keysa dijadwalkan untuk memulai perjalanannya menuju Rumah Sakit Ortopedi Dr. Soeharso di Surakarta pada hari Senin mendatang. Konsultasi dokter spesialis dijadwalkan pada hari Selasa setelahnya. Beliau menegaskan komitmen penuh dari pemerintah daerah dalam mendampingi setiap tahapan proses pengobatan Keysa, memastikan tidak ada hambatan berarti yang menghalangi kesembuhannya.
Jaminan BPJS Kesehatan dan Tantangan Logistik
Kabar baiknya, Keysa telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Iuran premi untuk keanggotaannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Hal ini menjadi jaminan krusial bahwa beban biaya pengobatan utama tidak akan membebani keluarga Keysa. Namun, di balik jaminan kesehatan tersebut, tantangan logistik, terutama terkait transportasi, seringkali menjadi kendala yang tidak bisa diabaikan.
Perjalanan Panjang Sejak Dini
Riwayat penyakit tumor pembuluh darah yang dialami Keysa sebenarnya telah ada sejak ia dilahirkan. Masa-masa awal perjuangannya melawan penyakit ini terjadi ketika ia masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar. Pada periode tersebut, Keysa sempat menjalani pengobatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Berkat terapi obat yang diberikan, pembengkakan pada kaki kirinya sempat menunjukkan respons positif dan mereda.
Sayangnya, kelanjutan pengobatan rutin terpaksa terhenti akibat keterbatasan ekonomi yang melanda keluarga Keysa. Ayah Keysa, yang berprofesi sebagai seorang tukang parkir, menghadapi kesulitan besar dalam membiayai perjalanan bolak-balik ke luar kota untuk kontrol kesehatan yang sangat penting. Akibatnya, meskipun kondisi kesehatannya sempat stabil, penyakit tersebut tidak sepenuhnya teratasi dan berpotensi kambuh.
Kambuhnya Penyakit dan Rekomendasi Medis
Dalam satu bulan terakhir, tumor yang diidap Keysa menunjukkan tanda-tanda kambuh dengan gejala yang jauh lebih parah. Kondisi ini membuat Keysa mengalami kesulitan signifikan dalam berjalan, bahkan untuk sekadar bersekolah. Khawatir akan perkembangan penyakitnya, keluarga kemudian memutuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Mitra Plumbon di Indramayu untuk mendapatkan pemeriksaan awal.
Setelah serangkaian pemeriksaan di RS Mitra Plumbon, tim medis memberikan rekomendasi yang sangat jelas: Keysa harus segera dirujuk ke rumah sakit spesialis ortopedi di Surakarta. Keputusan ini diambil mengingat fasilitas yang dimiliki rumah sakit di Solo dianggap jauh lebih lengkap dan memadai untuk menangani kasus tumor pembuluh darah yang kompleks seperti yang dialami Keysa. Rekomendasi medis inilah yang kemudian menjadi pemicu bagi pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan konkret.
Dukungan Komprehensif dari Pemerintah
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Camat Widasari, Mohamad Hidayat, menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan Keysa akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Lebih dari itu, Kecamatan Widasari akan secara proaktif menyediakan fasilitas transportasi, baik untuk keberangkatan maupun kepulangan Keysa ke Solo. Dukungan ini tidak hanya terbatas pada penyediaan kendaraan, tetapi juga mencakup akomodasi yang diperlukan selama Keysa menjalani proses perawatan medisnya.
Selain bantuan medis dan logistik, pemerintah daerah juga memberikan santunan tunai kepada keluarga Keysa. Bantuan finansial ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga selama mereka mendampingi Keysa menjalani pengobatan di luar daerah.
Mohamad Hidayat menyampaikan harapannya agar seluruh upaya ini dapat meringankan beban yang dihadapi Keysa dan keluarganya. Beliau juga menegaskan kembali kewajiban pemerintah dalam memberikan perlindungan dan memastikan setiap warganya mendapatkan hak atas kesehatan. Dengan dukungan penuh ini, diharapkan Keysa dapat segera pulih sepenuhnya dan kembali menjalani kehidupan normalnya.
















