Inovasi BPBD OKU: Pantau Potensi Banjir Secara Dini Melalui Gawai
Masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, kini memiliki alat bantu canggih untuk mendeteksi dini potensi banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU telah merampungkan pengembangan alat pendeteksi banjir bernama Level Gauge BPBD OKU, yang memungkinkan pemantauan ketinggian air secara real-time melalui perangkat gawai.
Inisiatif ini disambut baik oleh Kepala BPBD OKU, Januar Effendi, yang didampingi oleh Manager Pusdalops BPBD OKU, Gunalfi. Menurut Januar, sistem ini merupakan terobosan yang patut dibanggakan, mengingat BPBD OKU menjadi satu-satunya di Sumatera Selatan yang memiliki teknologi Level Gauge untuk pemantauan permukaan air. Kabupaten OKU pun ditunjuk sebagai proyek percontohan untuk inovasi ini.
“Alhamdulillah, di Sumsel baru BPBD OKU yang memiliki alat bernama Level Gauge BPBD OKU untuk mendeteksi ketinggian permukaan air ini, dan OKU akan menjadi pilot projeknya,” ujar Januar Effendi.
Akses Mudah dan Cepat untuk Pemantauan Banjir
Keunggulan utama dari sistem ini adalah kemudahan aksesnya. Masyarakat dapat memantau potensi banjir kapan pun dan di mana pun mereka berada, hanya dengan menggunakan ponsel pintar atau laptop. Untuk mengakses informasi penting ini, pengguna dapat mengunjungi tautan:
https://nada-iot.com/monitor
Setelah berhasil masuk, pengguna perlu memasukkan kredensial berikut:
* Username: userbpbdoku
* Password: 123
Dengan langkah sederhana ini, masyarakat akan langsung diarahkan pada layar pemantauan elevasi atau tinggi permukaan air secara real-time. Informasi ini sangat krusial untuk membangun sistem peringatan dini banjir yang efektif.
Fungsi dan Manfaat Level Gauge BPBD OKU
Januar Effendi menjelaskan bahwa alat ini dirancang untuk memberikan gambaran akurat mengenai ketinggian air, yang sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. Dengan adanya pemantauan real-time, masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah antisipasi lebih cepat.
“Setelah OKU memiliki alat pendeteksi banjir, maka diharapkan masyarakat lebih cepat melakukan antisipasi seperti menyelamatkan dokumen-dokumen dan barang-barang berharga atau mengungsikan bersama keluarga agar terhindar dari bencana banjir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Januar menegaskan bahwa meskipun teknologi ini sangat membantu, prioritas utama pemerintah tetap pada keselamatan jiwa manusia. “Namun alat ini sifatnya hanya mendukung, bagi pemerintah keselamatan jiwa manusia di atas segalanya, itu sudah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten OKU,” tegasnya.
Transisi dari Metode Manual ke Otomatis
Level Gauge BPBD OKU merupakan solusi modern yang menggantikan metode pengukuran manual yang sebelumnya dilakukan petugas. Metode manual, yang sering kali mengandalkan pengamatan visual di tepi sungai, memiliki berbagai keterbatasan. Petugas harus berhadapan dengan kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, bahkan petir, yang dapat mengganggu akurasi pembacaan skala ketinggian air.
Berbeda dengan metode manual, Level Gauge menggunakan teknologi Automatic Water Level Recorder (AWLR). Alat otomatis ini dilengkapi dengan sensor canggih yang mampu mendeteksi ketinggian air secara terus-menerus. Data yang terkumpul kemudian dikirimkan secara digital, memastikan akurasi dan kecepatan informasi yang disajikan, sering kali dalam format real-time.
Investasi untuk Keamanan Warga
Meskipun memiliki kecanggihan yang luar biasa, alat Level Gauge BPBD OKU ini memiliki nilai investasi yang cukup tinggi, berkisar di angka Rp 400 juta lebih per unitnya. Oleh karena itu, pembelian alat ini dilakukan secara bertahap oleh Pemerintah Kabupaten OKU.
“Saat ini Pemkab OKU sudah memiliki dua unit dan satu lagi mendapat pinjaman,” ungkap Januar.
Saat ini, alat pendeteksi banjir ini telah terpasang di beberapa lokasi strategis yang rentan terhadap banjir, yaitu:
* Jembatan Ulak Lebar, Kecamatan Ulu Ogan
* Jembatan Gunung Liwat, Kecamatan Pengandonan
* Desa Sukaraja, Kecamatan Lengkiti
Dengan adanya inovasi ini, Kepala Pelaksana BPBD OKU menghimbau seluruh masyarakat untuk memanfaatkan alat ini sebagai sarana peringatan dini. Mengingat Kabupaten OKU telah ditetapkan dalam status siaga banjir, kewaspadaan dan kesiapan merupakan kunci utama dalam menghadapi potensi bencana yang terkadang datang tanpa diduga.

















