Jalan menuju Perumahan Taman Lestari, Kelurahan Kibing Kecamatan Batuaji, Kota Batam, merupakan wilayah yang kerap mengalami kemacetan arus lalu lintas dan banjir kala hujan turun. Hal itu menjadi dasar pendorong bagi sekelompok masyarakat yang menamai diri sebagai Sahabat Tapis Siahaan untuk melakukan kegiatan sosial di lokasi itu.
Tepat pada hari Sabtu (25 Februari 2023) sekitar pukul 09:00 WIB, Sahabat Tapis Siahaan mulai melakukan penggalian tanah untuk membuat saluran air alias parit. Mereka terlihat menarik tali plastik guna membuat garis lurus sekitar 200 meter yang akan dijadikan parit.
Menurut Tapis Siahaan bahwa pembuatan parit merupakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh para pedagang di sekitaran ruli [rumah liar atau bangunan liar] Pasir Putih yang merupakan pintu masuk menuju Perumahan Taman Lestari.
“Bermula dari sering terjadinya banjir di sini dan ditambah akses jalan menuju Perumahan Taman Lestari, Perumahan Bumi Agung terjadi kemacetan di jam-jam tertentu. Dengan adanya dua hal tersebut Sahabat Tapis Siahaan menjadi pelopor untuk kegiatan sosial berupa gotong-royong menciptakan parit dan menata bangunan supaya tidak memakan bahu jalan,” kata Tapis Siahaan.
Tapis Siahaan juga menerangkan tindakan ini menjawab permintaan dari pihak Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji Kota Batam beberapa waktu lalu. “Dalam surat yang dibuat Kelurahan Kibing menyatakan bahwa keberadaan pedagang kaki lima ini diduga mengganggu aktivitas lalu lintas karena memanfaatkan bahu jalan sehingga jalan terkesan makin sempit. Dengan kegiatan ini para pedagang sudah melakukan rapat dan bersedia jika bangunannya harus dipangkas karena telah sampai ke bahu jalan,” ucap Tapis Siahaan.
Tapis Siahaan juga berharap kepada Pemerintah Kota Batam dan jajarannya tidak melakukan penggusuran terhadap para pedagang kaki lima. “Saat ini perekonomian masyarakat sedang sulit dampak dari pandemi covid 19 sehingga diharapkan hati nurani Pemerintah Kota Batam untuk memberikan peluang menjalankan usaha guna bertahan hidup di Batam,” ujar Tapis Siahaan.
Dalam kesempatan berbeda dilakukan konfirmasi kepada salah satu pedagang kaki lima Pasir Putih atas nama Surti Silalahi. Ia menyebutkan bahwa secara khusus para pedagang tidak mempersoalkan karya-karya dari Sahabat Tapis Siahaan. Bahkan secara pribadi Surti merasa sangat terbantu dengan kegiatan sosial itu.

“Kami senang aja gitu dengan kerja sosial mereka dan pastinya kami dukung juga. Kemarin para pedagang juga melakukan pengumpulan dana untuk membantu serta mendukung kegiatan sosial itu dan kami pedagang siap juga kiosnya dipotong apabila ada bangunan yang sampai mempersempit ruas jalan,” kata Surti Silalahi yang merupakan pedagang sayur-sayuran di pinggir jalan menuju Perumahan Taman Lestari.
Surti Silalahi menegaskan bahwa sebelum Sahabat Tapis Siahaan sudah melakukan rapat bersama puluhan pedagang. Dalam hasil rapat para pedagang sepakat memangkas bangunan-bangunan yang sampai ke ruas jalan.
Surti Silalahi juga berharap masih diperbolehkan berjualan di daerah itu. “Saya jualan sudah 5 tahunan di daerah ini dan jujur masih berharap bisa berjualan di sini dan tidak digusur oleh pemerintah. Namun kalau harus digusur maka sebagai warga negara yang baik maka harus terima walaupun terkesan berat hati,” ucap Surti Silalahi.