No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Trump Hapus Bea Masuk Barang Impor Tak Lokal

Rizki by Rizki
25 Desember 2025 - 00:00
in Ekonomi
0

Kebijakan Tarif AS: Evaluasi Ulang dan Potensi Penghapusan Bea Masuk

Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan ulang kebijakan tarif yang telah diterapkan pada barang-barang impor. Salah satu aspek yang sedang dievaluasi adalah kemungkinan untuk menghapus bea masuk pada barang-barang tertentu yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Hal ini diungkapkan oleh Kevin Hassett, kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih.

Hassett menjelaskan kepada CBS bahwa upaya ini dipimpin oleh Perwakilan Perdagangan AS, Jamieson Greer. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi barang-barang yang memang secara inheren tidak dapat diproduksi di Amerika Serikat, baik karena faktor iklim, ketersediaan sumber daya, maupun alasan geografis lainnya. “Jika ada sesuatu yang sama sekali tidak diproduksi di AS, (Perwakilan Perdagangan AS) Jamieson Greer memimpin upaya mempelajari ini, bahwa ada keinginan untuk mengecualikan beberapa hal jika memang tidak seharusnya diproduksi di AS, misalnya karena iklim atau hal-hal semacam itu,” ujar Hassett.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump memang telah menjadi sorotan. Pada 9 November, Presiden Trump sendiri menekankan peran penting tarif dalam memperbaiki tingkat inflasi di Amerika Serikat dan mendorong harga saham mencapai rekor tertinggi. Ia berargumen bahwa tarif yang dikenakan pada barang-barang impor telah memberikan keuntungan finansial yang signifikan bagi negara.

Lebih lanjut, Trump mengkritik para penentang kebijakan tarifnya. Ia menegaskan bahwa Amerika Serikat telah memperoleh triliunan dolar dari pendapatan tarif tersebut, yang menurutnya dapat membantu melunasi utang negara yang mencapai USD 37 triliun (sekitar Rp 619,2 kuadriliun). Pernyataan ini menunjukkan keyakinan pemerintahan Trump bahwa kebijakan tarif memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan fiskal negara.

Selain manfaat makroekonomi, Presiden Trump juga berjanji akan mendistribusikan sebagian dari pendapatan tarif tersebut kepada warga Amerika Serikat. Ia mengumumkan rencana untuk memberikan dividen sebesar USD 2.000 (sekitar Rp 33,4 juta) per orang, kecuali bagi mereka yang berpenghasilan tinggi. Janji ini merupakan upaya untuk memberikan imbalan langsung kepada masyarakat atas kebijakan perdagangan yang diterapkan.

Baca Juga  Antam Anjlok! Harga Buyback & Pajak

Dampak dan Implikasi Kebijakan Tarif

Pentingnya evaluasi ulang terhadap kebijakan tarif ini tidak dapat diremehkan. Meskipun tarif sering kali dipandang sebagai alat untuk melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan pendapatan negara, penerapannya juga dapat menimbulkan konsekuensi yang kompleks. Salah satunya adalah potensi kenaikan harga bagi konsumen jika barang-barang impor yang dikenakan tarif menjadi lebih mahal.

Dalam konteks global, kebijakan tarif AS juga dapat memicu respons balasan dari negara-negara mitra dagang, yang berujung pada perang dagang. Hal ini dapat mengganggu rantai pasok global, mengurangi volume perdagangan internasional, dan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dunia.

Namun, dengan adanya wacana untuk menghapus tarif pada barang-barang yang tidak dapat diproduksi di AS, pemerintahan Trump menunjukkan adanya fleksibilitas dan kesadaran akan dampak yang lebih luas. Pendekatan ini berpotensi menyeimbangkan antara tujuan melindungi kepentingan ekonomi domestik dan menjaga hubungan perdagangan yang stabil dengan negara lain.

Pertimbangan dalam Menentukan Penghapusan Bea Masuk

Proses identifikasi barang-barang yang akan dikecualikan dari tarif diperkirakan akan melibatkan analisis mendalam. Faktor-faktor yang akan dipertimbangkan antara lain:

  • Ketersediaan Produksi Domestik: Apakah barang tersebut memang tidak diproduksi sama sekali di Amerika Serikat, atau hanya diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan pasar domestik.
  • Faktor Geografis dan Iklim: Barang-barang yang produksinya sangat bergantung pada kondisi geografis atau iklim tertentu yang tidak dimiliki oleh Amerika Serikat, seperti komoditas pertanian tropis.
  • Ketergantungan Industri: Apakah industri domestik sangat bergantung pada impor barang-barang tertentu yang tidak dapat diproduksi secara efektif di dalam negeri.
  • Dampak pada Konsumen: Bagaimana penghapusan atau penerapan tarif akan memengaruhi harga barang bagi konsumen Amerika Serikat.
  • Persaingan Global: Bagaimana posisi kompetitif industri AS jika dibandingkan dengan produsen di negara lain, terutama untuk barang-barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
Baca Juga  Gaji PPPK Teknis: Rp12 Juta Puncak, Rp5,19 Juta Dasar!

Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, pemerintahan AS berupaya untuk menciptakan kebijakan tarif yang lebih strategis dan berorientasi pada kepentingan nasional yang lebih luas, sambil tetap menjaga hubungan ekonomi internasional.

Prospek Kebijakan Tarif AS di Masa Depan

Keputusan untuk menghapus bea masuk pada barang-barang tertentu yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri menandakan sebuah evolusi dalam pendekatan kebijakan perdagangan AS. Langkah ini menunjukkan adanya pengakuan bahwa tidak semua barang impor dapat atau seharusnya dikenakan tarif, terutama ketika hal tersebut dapat menimbulkan hambatan yang tidak perlu bagi perekonomian.

Evaluasi yang sedang berlangsung ini dapat menjadi indikator penting mengenai arah kebijakan perdagangan AS di masa mendatang. Jika berhasil diterapkan, pendekatan yang lebih terukur ini dapat membantu mengurangi ketegangan perdagangan internasional dan memberikan kelegaan bagi konsumen serta industri yang bergantung pada pasokan barang-barang impor tertentu.

Editor: Riko A Saputra

Rizki

Rizki

Baca Juga

Energi & BBM

BPH Migas Audit Stok BBM Jatim

30 Desember 2025 - 18:39
Ekonomi

Jam Buka Bursa Senin 29 Desember 2025: Sesi 1 & 2

30 Desember 2025 - 16:53
Keuangan

Ramalan Keuangan Shio Kelinci 2026: Stabilitas Menanti, Tantangan Kecil Siap Dihadapi

30 Desember 2025 - 16:26
Ekonomi

Ancaman Baja China: Produksi Lokal Tertekan Hingga 2026

30 Desember 2025 - 15:19
Ekonomi

Rupiah Anjlok Dekati 16.800/Dolar Akibat Kebijakan Longgar

30 Desember 2025 - 15:06
Ekonomi

UMKM Sulit Modal: KUR Melenceng dari Sasaran

30 Desember 2025 - 11:06
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In