MEDAN,
Peristiwa tragis menggemparkan warga Desa Aek Lung, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, pada Minggu (28/12/2025). Pasangan suami istri, yang diidentifikasi dengan inisial DTS (55) dan ENS (53), ditemukan meninggal dunia di kediaman mereka.
Menurut informasi dari Kasat Reskrim Polres Humbahas, Iptu Jhon F. M. Siahaan, kedua almarhum merupakan warga Provinsi Riau. Kedatangan mereka ke Humbahas sejatinya adalah untuk menghadiri sebuah pesta keluarga serta merayakan momen Natal dan Tahun Baru.
Detail mengenai kapan tepatnya pasangan tersebut tiba di lokasi kejadian tidak dirinci lebih lanjut. Namun, diketahui bahwa sejak Sabtu (27/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, salah seorang kerabat, DP, sudah sempat mendatangi rumah tersebut. DP mencoba mengetuk pintu, namun tidak mendapatkan respons. Kondisi pintu rumah saat itu dilaporkan terkunci dari dalam, menambah kecurigaan.
Kecurigaan semakin meningkat ketika pada sekitar pukul 20.00 WIB, saksi lain yang juga merupakan keluarga, MS, berusaha menghubungi korban melalui telepon untuk memastikan rencana keberangkatan mereka ke pesta keesokan harinya. Sayangnya, upaya komunikasi ini pun tidak membuahkan hasil.
Menindaklanjuti ketidakberadaan respons, pada sekitar pukul 20.30 WIB, keluarga korban yang lain, yakni FS dan DP, kembali mendatangi rumah tersebut. Namun, upaya mereka tetap tidak mendapat jawaban dari dalam.
Puncak dari kekhawatiran keluarga terjadi pada Minggu (28/12/2025). Merasa ada sesuatu yang tidak beres, keluarga korban akhirnya memutuskan untuk menghubungi kepala dusun setempat guna meminta bantuan untuk mengecek kondisi rumah korban.
Karena panggilan yang dilayangkan tidak kunjung mendapat sahutan, para kerabat akhirnya mengambil tindakan tegas dengan mendobrak pintu rumah korban.
“Setelah masuk, mereka (para saksi) mendapati pintu kamar korban tertutup. Saat pintu kamar dibuka, kedua korban terlihat dalam kondisi tidak sadar dengan posisi telungkup,” jelas Jhon F. M. Siahaan.
Temuan yang mengejutkan ini segera dilaporkan kepada pihak Polres Humbahas. Tim kepolisian segera bergerak menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya, jenazah kedua korban dievakuasi menuju RSUD Dolok Sanggul untuk menjalani proses visum.
Penyebab Kematian Tragis: Keracunan Karbon Monoksida
Hasil visum yang dilakukan oleh dokter ahli forensik RSUD Dolok Sanggul memberikan penjelasan atas penyebab meninggalnya pasangan suami istri tersebut. “Bahwa berdasarkan hasil visum dari dokter ahli forensik RSUD Dolok Sanggul, kedua korban dinyatakan meninggal dunia akibat asfiksia atau keracunan gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari asap arang,” ungkap Jhon.
Lebih lanjut, Jhon menambahkan bahwa pemeriksaan mendalam pada tubuh kedua korban tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada perbuatan pidana. Selain itu, tidak ada barang-barang milik korban yang dilaporkan hilang, mengindikasikan bahwa motif perampokan tidak menjadi penyebab kejadian ini.
Di dalam rumah korban, petugas kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang relevan dengan kejadian:
* Satu tempat pembakaran arang.
* Dua unit telepon genggam.
* Satu buah bantal yang ditemukan berlumuran darah.
* Satu tas hitam yang berisi sejumlah uang.
* Satu tas coklat yang juga berisi sejumlah uang.
* Satu dompet berwarna merah yang berisi perhiasan emas.
* Satu dompet berwarna biru yang berisi sejumlah uang.
* Satu tas berisi pakaian korban.
* Satu dompet berwarna hitam yang berisi sejumlah uang.
* Satu tas bermerek Matahari yang berisi pakaian dalam korban.
Keluarga Tolak Autopsi, Menerima Takdir
Menyikapi insiden duka ini, anak korban yang berinisial NYS (33) menyampaikan kepada pihak kepolisian bahwa keluarga besar telah memutuskan untuk menolak dilakukannya autopsi terhadap kedua orang tuanya.
“Pihak keluarga telah menerima dan mengikhlaskan meninggalnya kedua korban,” tegas Jhon F. M. Siahaan, mengutip pernyataan dari pihak keluarga.
Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan di lokasi kejadian dan proses administrasi selesai, pihak kepolisian menyerahkan jenazah kedua korban kepada pihak keluarga. Jenazah kemudian dibawa untuk disemayamkan dan dimakamkan sesuai dengan adat dan kepercayaan keluarga. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya gas karbon monoksida yang dapat mengancam jiwa, bahkan dalam situasi yang tampaknya aman.

















