Sejarah Musik Indonesia Tersimpan dalam Kertas: Kisah Kolektor Setlist Konser
Bagi sebagian orang, menonton konser adalah tentang euforia sesaat, berfoto dengan idola, atau mengumpulkan merchandise eksklusif. Namun, bagi Rendy Asra, warga Balikpapan, konser adalah tentang mengumpulkan sejarah. Ia memiliki hobi unik: mengumpulkan setlist konser, daftar lagu yang dimainkan oleh band di atas panggung.
Koleksinya mungkin tampak sederhana bagi sebagian orang, namun bagi Rendy, setiap lembar kertas itu adalah rekaman sejarah musik Indonesia yang tak ternilai harganya. Hobi ini bukan sekadar apresiasi terhadap musik, tetapi juga upaya mendokumentasikan perjalanan band-band yang pernah disaksikannya secara langsung.
Setlist: Lebih dari Sekadar Daftar Lagu
Rendy meyakini bahwa setlist konser lebih dari sekadar daftar lagu. Ia adalah jejak sejarah, potret era, dan penanda momen penting dalam perjalanan sebuah band. Baginya, selembar kertas itu adalah potongan sejarah yang bisa diceritakan kepada generasi mendatang.
“Karena aku butuh ada sesuatu yang disimpan, dan setlist ini paling otentik. Dia yang ada di panggung, dia yang dilihat band, dia yang dipakai mereka manggung,” ujarnya sambil menunjukkan beberapa setlist konsernya.
Awal Mula Koleksi
Rendy menceritakan bahwa ia mulai mengumpulkan setlist saat menonton konser band favoritnya, Koil. Namun, ia baru benar-benar serius menekuni hobi ini sekitar tahun 2013. Sejak saat itu, setiap kali menonton konser band yang disukainya, prioritas utamanya adalah mendapatkan setlist.
Hingga kini, Rendy telah mengoleksi sekitar 50 setlist dari berbagai konser yang pernah ditontonnya, baik di dalam maupun di luar kota Balikpapan.
Koleksi Bersejarah: Saksi Bisu Perjalanan Band
Koleksi Rendy bukan hanya sekadar daftar lagu. Ia memiliki sejumlah setlist dari band-band yang telah bubar atau mengalami perubahan formasi. Beberapa setlist bahkan berisi tanda tangan personel, termasuk mereka yang sudah tidak lagi bergabung dengan band atau telah meninggal dunia.
Beberapa contoh koleksinya yang bernilai sejarah tinggi antara lain:
- Setlist konser Burgerkill lengkap dengan tanda tangan gitaris legendaris mendiang Eben.
- Setlist konser Sore ketika masih diperkuat mendiang Ade Paloh.
Puluhan setlist yang dikoleksi Rendy ini memiliki nilai sejarah yang sulit terulang. Setiap setlist memiliki cerita dan kenangan tersendiri.
“Ini bukan sekadar kertas. Tapi jejak. Tahun itu albumnya apa, era mana, lagu pamungkasnya apa,” ungkapnya.
Mengikuti Perjalanan Band Melalui Album
Rendy, yang juga merupakan drummer grup musik Superego, mengaku sering mengikuti perjalanan sebuah band dari album pertama hingga terbaru. Ia bahkan berusaha melengkapi rilisan fisik album band-band favoritnya.
“Kalau band itu udah lima album dan aku suka, biasanya rilisan fisiknya aku lengkapin. Koil, Seringai, Komunal, dan lain-lain, hampir semua rilisannya ada di rumah. Apalagi Koil, yang aku suka dari kecil,” jelasnya.
Pameran Setlist: Ruang Dokumentasi Sejarah Musik
Kini, Rendy tengah merencanakan pameran setlist konser yang ia koleksi pada kuartal pertama tahun 2026 mendatang. Pameran ini bertujuan untuk memamerkan jejak sejarah, kisah panggung, dan riwayat musik yang melekat di setiap lembar kertas tersebut.
Puluhan setlist ini akan dibingkai dan dipajang selama pameran agar lebih banyak orang memahami nilai dokumenternya.
“Ini kan potongan sejarah musik Indonesia. Setiap setlist punya cerita. Bahkan tanda tangan, kertas sobek, noda kopi, itu semua bagian dari momen panggung.”
Kolaborasi dan Partisipasi Publik
Pameran tersebut juga direncanakan akan berkolaborasi dengan para art worker dan seniman lokal. Rendy membuka kesempatan bagi siapa pun, baik seniman, band lokal, hingga kolektor lainnya, untuk ikut berkontribusi dalam perhelatan tersebut.
“Kalau mau gabung, ayo. Mau barengan bikin karya atau mau bantu narasi, semuanya terbuka,” pungkasnya. Pameran ini diharapkan menjadi wadah bagi para pecinta musik untuk berbagi cerita dan pengalaman, serta mengapresiasi sejarah musik Indonesia.











