BATAMPENA.COM – Menteri Koordinasi Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan(LBP) mengatakan bahwa pemerintah akan segera membangun pelabuhan bertaraf Internasional di Tanjung Riau, Sekupang – Kota Batam.
Pelabuhan itu dikonsep Green Smart Seaport dan juga digadang-gadang akan jauh lebih besar dari pelabuhan yang berada di Tanjung Priok, Jakarta.
Luhut juga menyebutkan bahwa perencana pembangunan pelabuhan itu sudah lama, namun harus tertunda karena pandemi Covid 19.
“Kita merencanakan ini sudah lama karena covid agak tertunda sekarang setelah covid selesai, kita ingin supaya pelabuhan kita itu efisien. Jadi ada 10 pelabuhan di Indonesia ini,” kata Luhut saat didampingi oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin di Tanjung Pinggir pada hari Senin (24/01/2022).
Luhut berpendapat bahwa dengan dibangunnya pelabuhan tersebut diyakini dapat menekan biaya logistik di Indonesia.
Dia juga membandingkan besarnya biaya logistik di Indonesia mencapai 23 persen. Sementara negara-negara tetangga biaya hanya 13 persen. Pemerintah berencana menekan cost (biaya) logistik mencapai 17 persen pada tahun 2024.
“Pelabuhan nantinya akan diintegrasikan dengan 10 pelabuhan bertaraf Internasional lainnya yang ada di Indonesia dan pastinya menggunakan sistem National Logistic Ecosistem,” ucap Luhut.
Luhut juga menyebutkan pembangunan pelabuhan Internasional ini berada di atas lahan milik PT Persero yang luasnya 94 hektare. Nanti luasnya pelabuhan itu 330 hektare, dengan demikian akan dilakukan reklamasi seluas 236 hektare.
“Pembangunan ini juga harus hijau, tidak merusak mangrove yang ada. Walau akan diperluas dengan reklamasi,” ujar Luhut.
Masih dalam penjelasan Luhut bahwa di Batam akan ada dua pelabuhan yaitu Tanjung Pinggir dan Kabil.
Penulis: CR2
Editor: JP