Aksi Nekat Pencuri Motor di Kafe Medan, Berujung Peluru di Kaki
Medan – Sebuah insiden pencurian kendaraan bermotor yang berujung pada penangkapan dramatis terjadi di kawasan Medan Tuntungan. Suci Ervina (26), seorang pengunjung kafe D’Cafe di Jalan Petunia Raya, Kelurahan Namogajah, Kecamatan Medan Tuntungan, harus menerima kenyataan pahit ketika sepeda motor kesayangannya, Honda Vario 125 dengan nomor polisi BK 3336 AKP, raib dari tempat parkir. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 15 Desember, sekitar pukul 12:00 WIB, meninggalkan korban dalam keadaan syok dan kecewa.
Setelah menyadari kehilangan kendaraannya saat hendak pulang, Suci Ervina segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Tuntungan. Pihak kepolisian bergerak cepat menanggapi laporan tersebut.
Penyelidikan Cepat Berbuah Penangkapan
Tak berselang lama, upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Medan Tuntungan membuahkan hasil. Pada Selasa dini hari, sekitar pukul 01:00 WIB, seorang tersangka bernama Muhammad Teguh Febrianto berhasil diringkus di wilayah Kecamatan Kutalimbaru.
“Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya mencuri sepeda motor milik korban,” ujar Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Syawal Sitepu, pada Rabu (17/12/2025). Pengakuan ini membuka tabir kelam di balik hilangnya sepeda motor tersebut.
Jaringan Pencurian dan Upaya Pelarian
Lebih lanjut, Teguh Febrianto tidak beraksi sendirian. Ia mengungkapkan bahwa aksi pencurian tersebut dilakukan bersama seorang rekan bernama Acil, yang hingga kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Dalam upaya untuk mengungkap lokasi persembunyian Acil di Tanjung Selamat, polisi membawa Teguh Febrianto menggunakan mobil. Namun, di tengah perjalanan, tersangka menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Ia meminta izin untuk buang air kecil.
Menyadari potensi pelarian, petugas kepolisian memindahkan posisi borgol yang semula terpasang di kedua tangan ke belakang, menjadi ke depan. Namun, niat buruk tersangka sudah bulat. Saat proses pemindahan borgol inilah, Teguh Febrianto dengan sigap memukul salah seorang personel, Bripka Ari Tarigan, hingga terjatuh. Kesempatan tersebut dimanfaatkan tersangka untuk melarikan diri.
Pengejaran Berujung Tembakan
Aksi pelarian Teguh Febrianto tidak dibiarkan begitu saja. Pihak kepolisian segera melakukan pengejaran. Dua kali tembakan peringatan dilepaskan ke udara, namun tersangka tetap nekat berlari. Dalam situasi yang kian mendesak, petugas terpaksa melepaskan tembakan ke arah kaki tersangka untuk menghentikan pelariannya.
Tembakan tersebut berhasil mengenai sasaran, membuat Teguh Febrianto tersungkur. Setelah berhasil dilumpuhkan, tersangka kembali diamankan dan segera dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk mendapatkan perawatan medis, sebelum akhirnya dibawa ke Polsek Medan Tuntungan untuk proses lebih lanjut.
Hasil Curian untuk Narkoba dan Utang
Dari hasil interogasi, terungkap bahwa sepeda motor korban berhasil dijual oleh para pelaku seharga Rp 5 juta. Uang hasil kejahatan tersebut kemudian dibagi rata, masing-masing mendapatkan Rp 2,5 juta.
“Pelaku mendapatkan Rp 2,5 juta dan uang tersebut dipergunakan membayar utang, sebagian digunakan untuk membeli narkoba,” jelas Kapolsek. Pengakuan ini menyoroti lebih dalam motif di balik tindakan kriminal tersebut, di mana hasil curian digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi yang destruktif.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan, bahkan di tempat-tempat yang dianggap aman seperti area parkir kafe. Pihak kepolisian terus berupaya memburu rekan tersangka yang masih buron untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

















