Indikasi Kuat Pangkalan Baru Rusia di Belarus untuk Rudal Hipersonik Oreshnik
Citra satelit terbaru yang dianalisis oleh dua peneliti Amerika Serikat memberikan petunjuk signifikan bahwa Rusia tengah mempersiapkan sebuah pangkalan militer baru di wilayah timur Belarus. Pangkalan ini diduga kuat akan difungsikan sebagai lokasi penyimpanan rudal balistik hipersonik teranyar Rusia yang berkemampuan nuklir, yaitu Oreshnik. Temuan ini selaras dengan informasi intelijen Amerika Serikat mengenai aktivitas militer Moskow di negara sekutunya tersebut, yang dilaporkan pada Sabtu, 27 Desember 2025.
Analisis Citra Satelit dan Lokasi Strategis
Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies dan Decker Eveleth dari CNA membedah citra satelit yang diperoleh dari Planet Labs. Analisis mendalam ini mengidentifikasi elemen-elemen infrastruktur yang sangat konsisten dengan fasilitas pangkalan rudal strategis milik Rusia. Berdasarkan temuan mereka, peluncur rudal Oreshnik kemungkinan besar akan ditempatkan di sebuah lokasi yang sebelumnya merupakan pangkalan udara, tepatnya di dekat kota Krichev.
Lokasi strategis ini memiliki jarak sekitar 307 kilometer di sebelah timur ibu kota Belarus, Minsk, dan sekitar 478 kilometer di barat daya Moskow. Hal ini menunjukkan penempatan yang cermat untuk tujuan strategis tertentu.
Proyek konstruksi pangkalan ini dinilai dilakukan dengan tempo yang cukup cepat. Data satelit menunjukkan bahwa pembangunan dimulai antara tanggal 4 hingga 12 Agustus 2025. Para peneliti menyoroti salah satu indikator kuat dalam citra satelit yang diambil pada 19 November: adanya titik transfer kereta api kelas militer yang dikelilingi oleh pagar keamanan.
Fitur ini diyakini berfungsi sebagai titik krusial untuk pengiriman rudal, peluncur bergerak, serta komponen militer lainnya yang diperlukan untuk operasional pangkalan. Selain itu, observasi menunjukkan adanya pengecoran bantalan beton di ujung landasan pacu, yang kemudian ditutupi dengan tanah. Diduga kuat, area ini disiapkan sebagai titik peluncuran yang disamarkan untuk menambah elemen kejutan dan keamanan.
Dampak dan Persepsi Pengerahan Rudal Oreshnik
Meskipun pangkalan ini menunjukkan kesiapan yang serius, pandangan mengenai dampak militer langsung dari pengerahan rudal Oreshnik masih bervariasi. Pavel Podvig, seorang pakar kekuatan nuklir Rusia yang berbasis di Jenewa, menyatakan keraguannya terhadap dampak militer langsung yang signifikan. Menurut Podvig, pengerahan Oreshnik kemungkinan besar lebih ditujukan untuk memberikan jaminan keamanan kepada Belarus, sebagai respons terhadap dinamika geopolitik regional.
“Saya tidak melihat bagaimana hal ini akan dipandang di Barat sebagai sesuatu yang berbeda dari yang sudah diterapkan di Rusia,” ujar Podvig, menyiratkan bahwa langkah ini mungkin tidak secara fundamental mengubah persepsi strategis negara-negara Barat.
Namun, Jeffrey Lewis memiliki pandangan yang berbeda, menekankan dimensi politik yang kuat di balik langkah ini. Ia berpendapat bahwa penempatan senjata nuklir di luar wilayah Rusia adalah indikasi meningkatnya ketergantungan Moskow pada persenjataan tersebut sebagai alat untuk mengirimkan pesan kepada komunitas internasional.
Lewis memberikan analogi, “Bisakah Anda bayangkan jika kita menempatkan rudal jelajah Tomahawk yang dilengkapi senjata nuklir di Jerman, alih-alih hanya rudal konvensional?” Ia menegaskan bahwa langkah ini lebih condong ke arah diplomasi paksaan atau “coercive diplomacy.” “Tidak ada alasan militer untuk menempatkan sistem itu di Belarus, hanya alasan politik,” tambahnya, menggarisbawahi bahwa motivasi utama di balik pengerahan ini bersifat politis, bukan taktis militer semata.
Klaim Keunggulan Rudal Oreshnik
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri pernah secara terbuka menyatakan niatnya untuk menempatkan rudal jarak menengah Oreshnik di Belarus. Rudal ini diperkirakan memiliki jangkauan operasional yang impresif, mencapai hingga 5.500 kilometer.
Rusia pertama kali melakukan uji coba terhadap rudal Oreshnik—yang secara harfiah berarti Pohon Hazel—pada bulan November 2024 dalam sebuah serangan yang ditujukan ke Ukraina. Pada saat uji coba tersebut, rudal ini dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional.
Putin mengklaim bahwa rudal Oreshnik mustahil dicegat oleh sistem pertahanan udara mana pun yang ada saat ini. Keunggulan ini berasal dari kemampuannya untuk melesat dengan kecepatan yang melebihi Mach 10, sebuah kecepatan yang sangat sulit untuk dilacak dan diantisipasi oleh teknologi pertahanan udara konvensional.
Respons Internasional dan Pernyataan Resmi
Hingga saat ini, Kedutaan Besar Rusia di Washington belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan komentar mengenai temuan ini. Sementara itu, pihak Kedutaan Besar Belarus secara tegas menolak untuk memberikan pernyataan publik terkait dugaan pangkalan baru tersebut.
Namun, mengutip laporan dari kantor berita negara Belta, Menteri Pertahanan Belarus Viktor Khrenin menyatakan bahwa kehadiran rudal Oreshnik di wilayah negaranya merupakan sebuah langkah defensif. “Pengerahan Oreshnik tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan di Eropa dan merupakan tanggapan terhadap tindakan agresif Barat,” ujar Khrenin pada Rabu, 24 Desember 2025. Pernyataan ini menggarisbawahi narasi Belarus bahwa penempatan rudal tersebut adalah bentuk pertahanan diri dan respons terhadap apa yang mereka anggap sebagai ancaman dari Barat.

















